Sepintas baca judul
postingan kali ini pasti yang ada dipikiran kita adalah sosok mistis dengan
rambut panjang terurai bak iklan sampo dengan baju dres ala2 gamis putih
bersih. Tak lupa latar belakang tempatnya nyender dibalik pohon mahoni dengan
angin semilir-semilir menyapu bulu kuduk yang bikin merinding..sayup-sayup terdengar
sinden menyanyi lingsiiir.....wengiii....yukk bang..digoyang, mana sawerannya??
(huahahaha, maap abaikan)
Sebenernya, yang
jadi pertanyaan adalah : kenapa kebanyakan orang takut sama lagu ini? Padahal
kan nih lagu bukan buatannya bang Tomi Raf*el yak yang bisa ngehipnotis kita.. ya Tuhaan..
oke, mungkin
kesalahan awalnya adalah ketika lagu lingsir wengi ini dijadikan backsound dari
film horor indonesia (yang menurut saya film horor yang kita punya gak ada yang
mendidik..bbeeh, ngelus dada >.<). Sejak lagu ini turut meramaikan dunia
perfilman kehororan di negara kita tercinta ini, yang pada akhirnya
mampu membawa kidung ini jadi buming disana-sini lewat film “kuntil***k”. Ada
yang bilang nih lagu mengundang setan, yang tiap diputer jadi merinding
(dikit sih) pokoknya banyak yang takut sama nih lagu, termasuk temen
saya dari jakarta. Suka usil nakut-nakutin dengan kidung lingsir wengi
ini. Tiap dia cerita kemistisan yang terkandung di dalam kidung ini pasti saya
embel-embelin dan saya dramatisir sampe dia ketakutan. (huahahaha) padahal dia
laki ! (gilak nih orang laki kok minum k*ranti??). kwkwkwkwk (saya aja ga perna minum k*ranti) suatu waktu tanya arti
lirik lagu lingsir wengi yang kebetulan emang liriknya bahasa jawa. Dan saya
yang orang jawa tulen dan fasih dengan bahasa jawa, mencoba mengartikan lagu
ini dan well, dimana letak keseremannya? Mungkin yang ngartiin aja punya bakat keonengan(?) hahaha emang dasar oneng !
Oke, disini saya akan meluruskan
pendapat kebanyakan orang tentang lagu lingsir wengi ini. Menurut saya pribadi
sih, ini lagu gak mistis sama sekali kok. Prihatin banget sama yang nyelentangin
lagu ini, padahal kalo kita tahu sebenernya lagu ini tu dibuat oleh sunan
kalijaga yang diciptakan untuk ‘unen2′ yang
dalam masyarakat jawa/kejawen sebagai pengganti dzikir/wirid oleh muslim jawa
pada waktu dulu sehabis melakukan sholat malam. Bisa dicermati bahwa kidung tersebut dikenal
karena berisi mantra tolak balak,
kidung ini mengingatkan manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga terhindar dari kutukan dan malapetaka yang lebih dahsyat. Dengan
demikian kita dituntut untuk senantiasa berbakti, beriman dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan fungsi kidung
secara eksplisit tersurat dalam kalimat kidung itu, yang antara lain; Penolak balak di malam hari, seperti teluh,
santet, duduk, ngama, maling, penggawe ala dan semua malapetaka. Pembebas semua
benda . Pemyembuh penyakit, termasuk gila. Pembebas pageblug. Pemercepat jodoh
bagi perawan tua. Menang dalam perang . Memperlancar cita-cita luhur dan mulia.
Nah, berikut akan diulas
arti dari lagu tersebut..
Lingsir wengi sliramu
tumeking sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro…
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…
Artinya bisa seperti ini,
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna…
Jangan terbangun dari tidurmu…
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)…
Aku sedang gelisah,
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut…
Ada kidung rumekso ing
wengi(lagu yang mengalun ditengah malam). Yang menjadikan kuat selamat terbebas
dari semua penyakit. Terbebas dari segala petaka. Jin dan setanpun tidak mau.
Segala jenis sihir tidak berani. Apalagi perbuatan jahat.
guna-guna tersingkir. Api menjadi air. Pencuripun menjauh dariku.Segala bahaya akan lenyap.
Semua penyakit pulang
ketempat asalnya. Semua hama menyingkir dengan pandangan kasih. Semua senjata
tidak mengena. Bagaikan kapuk jatuh dibesi. Segenap racun menjadi tawar.
Binatang buas menjadi jinak. Pohon ajaib, tanah angker, lubang landak, gua
orang, tanah miring dan sarang merak.
Kandangnya semua badak.
Meski batu dan laut mengering. Pada akhirnya semua slamat. Sebab badannya
selamat dikelilingi oleh bidadari, yang dijaga oleh malaikat, dan semua rasul
dalam lindungan Tuhan. Hatiku Adam dan otakku nabi Sis. Ucapanku adalah nabi
Musa.
Nafasku nabi Isa yang
teramat mulia. Nabi Yakup pendenganranku. Nabi Daud menjadi suaraku. Nabi
Ibrahim sebagai nyawaku. Nabi sulaiman
menjadi kesaktianku. Nabi Yusuf menjadi rupaku. Nabi Idris menjadi rupaku. Ali
sebagai kulitku. Abubakar darahku dan Umar dagingku. Sedangkan Usman sebagai
tulangku.
Sumsumku adalah Fatimah yang
amat mulia. Siti fatimah sebagai kekuatan badanku. Nanti nabi Ayub ada didalam
ususku. Nabi Nuh didalam jantungku. Nabi Yunus didalam otakku. Mataku ialah
Nabi Muhamad. Air mukaku rasul dalam lindungan Adam dan Hawa. Maka lengkaplah
semua rasul, yang menjadi satu badan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar