Ini sekeranjang puisi untukmu Le,
Apa kabarmu di sana?
Semua ini tentangmu, kau harus tahu
Siapa lagi aku bercerita kalau bukan tentang
kau.
Ya, tak ada lagi kaupun juga sudah pasti tahu
Bagaimana kabar senja di Jakarta?
Apa masih sama dengan yang kau dapat di sini,
Kala hujan, dingin dan basah
Bukankah juga kemarin kita berpisah di awal
senja bersama hujan?
Dan hujan di kala itu,
Aku masih mengenangnya
Dimana kau mencium keningku dengan sayu
Wajah yang basah di bawah gerimis
Aku mengusapnya, kau pun tersenyum
Aku menahannya, menahan biar hujan dari mataku
tak juga jatuh
Agar kau tak sedih meninggalkanku
Tak kah kau tanyakan kabar senja di sini Le?
Masih sama kurasa.
Senja disini tetap dingin, bahkan semakin
dingin karna kepergianmu
Aku rindu pada senja yang ada pada dirimu, tak
kah kau juga rindu padaku?
Tapi aku bisa apa?
Ini, kubuatkan sekeranjang puisi untukmu Le,
Jangan bersedih,
Dengan ini semoga
Senja di hati kita tak dingin lagi
Dengan ini kuharap
Kita masih bisa mencium bau tanah yang diguyur
hujan
Dengan bau yang sama
hujan dan senja di jakartamu, dan di malangku
berada
Karna hujan aku mengingatmu, karna senja
kaupun akan mengingatku
(sekeranjang puisi, jakarta-malang _ tata chan
_ march 2, 2014 on August 12, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar