Capung, bukan rajawali, adalah kehidupan
sejati. Ia ada dimana-mana, kota maupun desa. Orang bisa belajar darinya tanpa
bayar dan ia sudah ada sejak nenek moyang purbakala.
Lantas perhatikanlah sayapnya, bila ia
mengembangkan sayap, maka bergeraklah sayap itu. Bila sayap itu bergerak, maka
mengapunglah dia. Setelah mengapung terbanglah ia. Bila terbang, berarti
sayapnya bergerak.
Capung..dan punya sayap. Buat apa sayap kalau
bukan untuk terbang? Bagaimana terbang kalau tak punya sayap? Bagaimana kalau
sayap tak digerakkan? Bukankah tak bisa terbang? Mengapung seperti
namanya..Capung?
Capung tidak pernah punya ambisi untuk terbang
lebih tinggi dari yang lain. Mereka tidak pernah saling mematuk di udara.
Capung adalah lambang perdamaian.
Belajarlah seperti ilmu capung..
(Cucu Wisnusarman~1982)