helooooow...brooh ! lama sudah tak posting, maklum horang sibuk. baru lulus dapet gelar sarjana..hohoho tapi belom juga wisuda cuy, aih aih aih sekarang lagi nempuh profesi. makanya sibuknya rada lebay. ehehehehe..
karena di lahan praktek tetek bengek harus selalu siap sedia di dalem otak, baik itu teori dari jaman albert einstein ampe RUU keperawatan yang masih anget2nya digosipkan. kita juga harus tau broh~
nah, ini saya mau ngepost sesuatuh yang gampang tapi kadang susah diingat. apalagi kalo bukan mengukur tingkat kesdaran dan GCS.
Tingkat Kesadaran dibagi menjadi :
Komposmentis. Sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun lingkungannya. Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.
Apatis. Pasien tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
Delirium. Penurunan kesadaran disertai kekacauan
motorik dan siklus tidur-bangun yang terganggu. Pasien tampak gaduh,
gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta-ronta
Somnolen (letargie). Keadaan mengantuk yang masih dapat pulih bila dirangsang, tapi bila rangsang berhenti, pasien akan tertidur kembali.
Sopor (Stupor). Keadaan mengantuk
yang dalam. Bisa dibangunkan dengan rangsang kuat (rangsang nyeri), tapi
pasien tidak bangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawabab verbal
dengan baik.
Semi Koma. Penurunan kesadaran yang
tidak memberikan respon terhadap rangsang verbal, dan tidak dapat
dibangunkan sama sekali, tapi reflex (kornea, pupil) masih baik. Respon
nyeri tidak adekuat.
Koma. Penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak daa respon terhadap rangsang nyeri.
Glasgow Coma Scale (GCS) adalah skala yang dipakai untuk
menentukan/menilai tingkat kesadaran pasien, mulai dari sadar sepenuhnya
sampai keadaan koma. Teknik penilaian dengan ini terdiri dari tiga
penilaian terhadap respon yang ditunjukkan oleh pasien setelah diberi
stimulus tertentu, yakni respon buka mata, respon motorik terbaik, dan
respon verbal. Setiap penilaian mencakup poin-poin, di mana total poin
tertinggi bernilai 15.
Jenis Pemeriksaan
|
Nilai
|
Respon buka mata (Eye Opening, E)
· Respon spontan (tanpa stimulus/rangsang)
· Respon terhadap suara (suruh buka mata)
· Respon terhadap nyeri (dicubit)
· Tida ada respon (meski dicubit)
|
4
3
2
1
|
Respon verbal (V)
· Berorientasi baik
· Berbicara mengacau (bingung)
· Kata-kata tidak teratur (kata-kata jelas dengan substansi tidak jelas dan non-kalimat, misalnya, “aduh… bapak..”)
· Suara tidak jelas (tanpa arti, mengerang)
· Tidak ada suara
|
5
4
3
2
1
|
Respon motorik terbaik (M)
· Ikut perintah
· Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
· Fleksi normal (menarik anggota yang dirangsang)
· Fleksi abnormal (dekortikasi: tangan satu atau keduanya
posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri)
· Ekstensi abnormal (deserebrasi: tangan satu atau keduanya
extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat
diberi rangsang nyeri)
· Tidak ada (flasid)
|
6
5
4
3
2
1
|
Interpretasi atau hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam simbol E…V…M…