CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

28 Mar 2013

the first my "black forest"

uda seminggu ini berkecimpung dengan dunia ke-bakery-an. hahaha coba-coba meraup rejeki (lumayan buat tamba biaya kuliah) dari hobby bikin kue dan seringnya bantu2 si ibuk bikin kue pesenan, akhirnya kemaren bisa juga produksi sendiri, uh..jerih payah yang sungguh luar biasa. si brownies yang dijual di pasar minggu dan dijajakan ke tetangga2 sekitar rumah bisa habis juga...alhamndulilah^^
minggu pertama lumayan berhasil, meskipun panas-panasan dan ketemu dengan orang2 yg sedikit nyebelin (cuma liat2, nyicip, nyibir & akhirnya gak beli T_T huhuhuhu beginikah rasanya jualan?). ah tak apa semua ada jalannya masing2..rejeki suda ada yang mengatur

kemaren, ada pesenan dari temen untuk buatin kue ulang tahun, aku tawarin blackforest biar rada kece dikit. hehehe..sebenernya deadline acaranya mepet banget, tapi okelah aku terima aja, toh aku dines di puskesmas cuma pagi doank. siiipp^^ ini "bondo" nekaat, karena baru pertama kali buat blackforest. akhirnya karena gak pernah buat blackforest dan masi dikira2 bahannya apa aja, ditotalpun ketemu harga sekian. okeh, si temen setuju (aku selalu takut buat nentuin harga, takut kemahalan ato malah kemurahan).
setelah searching2 buat model garnis yang simple tapi kece badai akhirnya pilihanpun ditentuin pada model pagar+pita. bahan2 sudah terkumpul waktunya bikiiiiin si hitam unyu-unyu ini. hohohoho. karena yang dipesen blackforest ukuran medium (loyangku adanya diameter 18 cm) makanya, resepnya aku bikin cuma separo dari resep aslinya. jadinya paaasss banget. hebat kan aku? jiaaaah padahal pas manggang takut tengahnya gak mateng karena adonannya aku tumplek blek jadi satu loyang (di resepnya dipisah jadi 2 loyang). tapi karena aku pinter (kwakakakakakak) aku pake' api atas-bawah (diatas oven aku kasi areng panas, jadi kaya' bikin sate gitu..kipaass~kipasss~) & sekitar 25-30 menit si hitam unyu-unyu pun akhirnya MATEENG pemirsah dan sempuurnaa !! yeyeyeyeyyeye

bocoran yah, aku kasih resepnya buat blackforest ukuran diameter 18 cm :

bahan :
4 butir telur
30 gr coklat bubuk
20 gr maizena
50 gr terigu
1/2 sdm Sponge-28 (bisa di hilangkan atau diganti dengan emulsifier)
50 gr mentega, lelehkan,dinginkan.
100 gr gula pasir
¼ sdt vanilli
500 gr whipped cream yang sudah dikocok kaku
100 gr dark cooking chocolate
3 buah cherry

 cara membuat :
1. Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata
2. Kocok telur, gula dan Sponge-28 hingga mengembang dan kental, masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata, masukkan mentega leleh aduk rata
3. Tuang dalam loyang bulat kotak ukuran 18 x 7 cm, oven hingga matang, dinginkan.

waktunyaaaa menggarnis...ini bagian paling menyenangkan dalam proses pembuatan kue (rasanya ada aura positif gitu pas nyampe' part ini. hohoho lebay--") menggarnis ini juga menghabiskan waktu paliing lama lho bahkan saking lamanya jadi brasa ngerjain soal ujian semester yang soalnya susah2, butuh konsentrasi dan pemikiran gituu..menurut aku sih bagian menghias kue ini tergantung selera kita aja, maunya yang kaya apa, kalo punyaku ini si menurutku juga cukup sederhana, walau biayanya lebih sedikit mahal ketimbang yang disiram coklat doank. sayangnya, coklat pager buat di belakang cerrynya itu sebenernya bagus, pas mau packing di kerdus..kreek~ coklat pagarnya patah. hiks T_T

itu dia hasil black forest buatanku...sedikit kurang puas sih sama hasilnya, tapi lumayanlah buat pemula, hehehe temenku juga suka kok..

25 Mar 2013

pancake


siapa yang belom pernah makan pancake? ah, aku makan pancake juga gak terlalu lama ini kok. berawal dari nonton acara masak-memasak, aku jadi pengen nyoba buat pancake (aku belom nemu di malang ada yang jualan pancake, ato mungkin ada aja cuma akunya yang bego kagak tau) setelah berhasil googling nyari resep pancake, akhirnya aku berani nyoba. dan ternyata resep pancake itu sederhana banget, buatnya juga mudah. tadinya bingung mau pake saus apa, karena biasanya kalo pancake itu dimakan sama saus maple dan aku gak punya saus maple, setelah obrak-abrik isi kulkas, aku nemu coklat masak. ah, pikir-pikir lagi ini coklat pengennya dibuat sausnya tapi kalo gak cair ntar coklatnya malah jadi keras kalo dingin. well, kembali obrak abrik isi kulkas lagi..jeng jeng ketemulah dengan si susu omplong (kaleng). mungkin kalo si coklat dicampur dengan susu jadi bisa cair dan kental. (asiiiik..ide yg bagus). setelah nemu untuk bahan sausnya, kembali lagi dengan sang tokoh utamanya (si pancake). bahannya yang sederhana dan mudah didapat juga salah satu yang bikin aku semangat untuk membuatnya. ini nih bahannya


Bahan Bahan Bikin Pancake

  1. 100 gram tepung terigu
  2. 30 gram susu bubuk
  3. 30 gram gula pasir
  4. 200 ml susu cair full cream
  5. 30 gram margarin, dicairkan
  6. 1 butir telur ayam, dikocok lepas
  7. 1 sendok makan baking powder
Langkah Bikin Pancake
  1. campur tepung terigu, susu bubuk, gula pasir sampai tercampur rata
  2. masukkan telur ayam yang telah dikocok, imbuhkan susu cair serta margarin yang telah dicairkan.
  3. beri baking powder selanjutnya aduk sampai serius tercampur rata.
  4. panaskan wajan kecil anti lengket. beri minyak ato margarin dikit aja
  5. sesudah itu dadar adonan pancake diatas api yang benar-benar kecil
  6. sesudah semua permukaannya berlubang serta tepinya sedikit keras ( enteng untuk dibalikkan ), baru dibalik serta dimasak sebentar saja
  7. jalankan perihal ini sampai adonan habis
nah, pancake udah jadi sekarang tinggal buat sausnya. karena tadi nemunya coklat masak dan susu maka langkah pertama yang dilakukan adalah melelehkan coklatnya. setlah coklatnya mencair, tambahkan susu cairnya (susu kental dicairkan dengan sedikit air) aduk aduk hingga tercampur rata. jika saus dirasa konsistensinya sudah mantep, matikan api. tunggu sedikit dingin dulu. lalu pancake siap disiram dengan saus coklat..hmmm yummiii^^ onengwati juga seneng kalo aku buatin pancake, kalo ada adonanya sisa masi bisa dismipan di kulkas.

21 Mar 2013

Quote Tere Liye


Kalau sudah dicari kemana2 nggak ketemu, dicari jauh2 nggak ada, maka mungkin, ini baru kemungkinan loh, boleh jadi, jodoh kita ada di dekat-dekat kita saja.

Ayo dilihat lagi, siapa tahu itu teman sekolah, teman kuliah, siapa tahu itu tetangga sebelah rumah, atau kerabat kiri-kanan. Yang setiap hari bertemu, hanya menunggu berseminya perasaan.

--Tere Liye
suka sama quote ini, si bang Tere juga sering repost kata2 ini. hihihihi langsung tengak0tengok tetangga kiri kanan..barangkali...barangkali...huahahaha

jika melihat hamba tertidur


Jika melihat hamba tertidur,
Bangunkanlah
Karna ingin rasanya merasakan rindu yang tak pernah bisa menghapus kerut wajah
Menenggelamkan setiap galau yang bersarang
Mengecup cinta yang setiap hari merekah indah
Maka, jika melihat hamba tertidur
Bangunkanlah
Karna malam itu, adalah malam terindah untuk mengkhusyukkan jiwa
Dalam remang rebahan sajadah cinta

Malang, 17 September 2012

perjalanan kehidupan



Ini adalah sebuah cerita tentang perjalanan kehidupan. Tentang anak manusia, tentang alam, tentang tekad, tentang tantangan, tentang kesabaran, tentang kepasrahan, tentang ujian, tentang cobaan, tentang bahagia, tentang kesedihan, tentang mimpi, tentang nyata, tentang segalanya, tentang semuanya. Untuk segalanya untuk semuanya. Untuk keindahahan, untuk kesempurnaan. Untuk kebahagiaan yang tak terkira. Esok, bukan yang akan datang. Ini adalah cerita sebuah perjalanan tentang anak manusia dari awal dan tak kan pernah punya akhir.

Kita telah banyak belajar..belajar tentang hidup kita. Kita tlah menempuh jarak cukup panjang untuk menjadi dewasa. Ini adalah kehidupan kita. Kehidupan yang tak pernah lekang dari orang-orang di sekeliling kita. Kita telah banyak belajar dari mereka.

Kita nggak akan berhenti disini, jalan masih sangat panjang dan berliku. Setiap detik umur kita yang lepas, semakin kita belajar untuk memecahkan persoalan dan teka-teki hidup ini. Dan belajarlah tentang dirimu sendiri, apa yang kamu mau dan apa yang harus kamu tempuh. Sesaat memang tak nyata, tapi jangan pernah memejamkan mata untuk keinginanmu berubah. Hari ini adalah awal untuk esok dan seterusnya.
Kamu adalah orang yang ingin menjadi nyata. Bukan hanya bayangan yang tak dapat dilihat. Kamu adalah kenyataan yang seharusnya dihargai dan dicintai. Tak seindah pengharapan memang, tapi ini adalah sebuah kenyataan dirimu, seorang yang berada dalam kesepian. Mereka yang hanya tahu tentang diri mereka sendiri. Dan tak satupun orang lain mengerti tentang kehidupan mereka. Mereka tak sama !.
Kamu mungkin hanya bayangan yang membaca tulisan tak berguna, tak bisa dimengerti, tak bisa dipahami. Kamu adalah banyangan dari orang-orang dalam kenyataan. Orang-orang yang bahagia untuk dirinya sendiri.

Kamu adalah secarik kertas yang lepas dari kawan-kawannya, menyendiri dan kesepian. Kamu yang telah kotor oleh tulisan, kamu telah sobek di sisi pojok tanganmu diinjak, dibuang, diterbangkan angin, tapi tanpa sadar karna itulah kamu banyak belajar tentang alam dan disekitarmu. Telah banyak pengalaman yang kau lihat dari orang-orang disekitarmu. Mereka telah membantumu menjadi secarik kertas yang tak berguna dari pandangan orang yang sebenarnya tak mengerti apa-apa. Tapi kamu telah menjadi secarik kertas yang punya sejuta hati. Hati yang selalu ingin menghargai orang-orang disekelilingmu. Tanpa harus memndang tentang diri mereka. Kamu memang secarik kertas yang kesepian dan selalu sendiri terlepas dari kawan-kawanmu. Ini tak akan membuatmu rapuh. Karna kamu bukan tidak mau menyerah, tapi tidak bisa menyerah. Dan tak pernah berhenti, terus berjuang..

Repost, 4 Juni 2009

aku ini siapa

aku ini siapa
yang dulu maupun sekarang,
aku ini siapa

memandang ke depan sesaat seperti kosong
memandang ke belakang aku tak tau itu apa
berdiri disini, menatap diri sendiri
bertanya kepada hati
hai, aku ini siapa?

jawablah pertanyaanku oh diriku
bukannya kita ini satu
bicaralah oh diriku
aku benar-benar membutuhkanmu

lalu, aku ini siapa?
berjalan membawa sejuta mimpi
menggenggam angan, memendam asa
ah, ini juga bukan ilusi
bagaimana bisa aku hampiri
jika aku tidak tau, aku ini siapa

aku ini siapa, hai sadarkan
keningku dari sendiri
biar mereka yang menjawab
aku ini siapa
yang tersenyum dan tertawa
padahal tak tau apa-apa
sedih dan menangis
padahal tak ada yang ditangis

melihatmu saja dari sini, biar aku tau aku ini siapa

foto ke-onengan kami

oneng...oneng...oh oneng...karna suda 2 minggu kita ga bersua, jadinya kangeeen banget sama kalian neng. gimana kabarnya? yang lagi dines di puskesmas si oneng lij' sama oneng ang2 semangat yah ! tinggal dua hari lagi masa bakti kalian di sana. huhuhuh senengnya.
dan yang mungkin lagi bersantai-santai (kaya saya) menunggu jadwal panggilan dines di puskesmas juga si oneng put sama oneng kak. (kali ini gak iri kan udah saya absen satu2) hohohoho. 2 minggu ke depan kita bakal sibuk ya? oh~ bersiap2 untuk berperang lagi ! hwaiting^^. 

karna saking bosennya di rumah kerjaannya cuma makan tidur makan tidur makan lagi dan tidur lagi.. hoaaahhh sungguh menyiksa batin. untuk menghibur diri ya buka2 folder photo yang seabrek (hahaha ga nyangka poto kita udah buanyak banget). sekedar mengenang sejarah keonengan kita. sebenernya pengen posting poto2 yang uoneng banget yang mlongo2+ndoweh2 yang kita punya. tapi karena ini bisa dikonsumsi publik jadinya cuma posting yang wajar2 saja. karena kalo yang terlalu oneng nanti malah menurunkan pasaran kita. huahahahaha




yang ini di lab abis kuliahnya bu janes, rencananya mau bikin project tapi kayanya gagal lagi :'(


 sumpah yang ini paling bikin dongkol ! soalnya ada bajidor yang bikin onengwati selalu kesel. huh dasar plagiat ! terakhir kemarin malah bikin kita patah hati..huhuhu pak gadar oh pak gadar...

ini praktek klinik yang paling menyenangkaaaan...pertama kali 5 oneng bubug bareng, malem2 ada yg nesu ampe ketiduran gara2 nakutin pocong ! huh hah .. kita berlima yg paling malem bubugnya dari temen2 laen. trus bangunnya paling siang dewe. huahahaha.. mungkin emang disini tempat kita? (oh~ nooo) hahaha tempatnya para oneng2 berkumpul alias RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. kangen perempatan cintaaa....hihihihihihi hayoooh....sapa yg malem2 dapet gebetan? icikiwiir^^ uhuk uhuk


jatim park, padahal cuma ke jatim park bayarnya juga cm 50ribu. gitu udah planingnya mulai dari jaman kolobendo. hahaha tapi alhamndulillah yah sesuatu..

mau poto mumbul ini ceritanya, tapi yg moto gak bisa. hahaha (sapa yang moto?) dalam moment nganyari blejer batik made in desainer kita Mr. Misdi tercintah....



gini-gini kita juga suka ngopi..sayang ampe sekarang belom keturutan ngopi di caffe yang itu..huhuhu ngopi aja butuh dana, kaya mau kampanye..


singing-singing^^. terakhir kemaren kita jadi hooraang kaya sehari..huahahaha benar-benar mbak inul pinter banget bikin kita mringis-mringis T_T. okeh laen kali jangan kesitu lagi, apalagi kalo weekend. bikin kita jadi tamba kurus. masaaa laluuuu~ biarlah jadi masaa laluuu~~~

huahahahaha..oneng put sama oneng lij' ojo marah ya, judulnya aja di folder poto saya kasi nama "mukena babo" hahahaha emang kalian keliatan babo dan oneng syyeekaliii.. kalo liat poto ini jadi ngakak2 gak karuan. inget gak gara2 poto2an ini kita akhirnya bisa mengungkit sesuatu...yaa sesuatu yang selama ini menjadi misteri dari ke-onengan kita. uh ah.. dari sinilah satu oneng telah menyelewengkan kita. sembunyi2 dan kita dianggap tidak tau apa2 (emang kita sebenernya ga tau apa2) layaknya detective conan yang uber-uberan sama titut dan titut... ah, sudah berlalu..


20 Mar 2013

Quote Soe Hok Gie

Betapa berat dan sukarnya perjuangan menuju kebenaran, Dan betapa kita harus memeranginya. Kita dalam bertindak benar memakai segi rasio dan intuisi, sedang mereka hanya membakar perasaan lalu pergi begitu saja.
Dehumanisasi dengan pemerasan-pemerasan yang mungkin menghasilkan hasil-hasil yang indah, bagiku tetap merupakan hasil yang negatif.

Seharusnya mereka bisa berpikir tenang karena predikat kesarjanaan itu. Tetapi mereka tidak bisa terlepas dari fungsi sosialnya ialah bertindah demi tanggung jawab sosialnya bila keadaan telah mendesak. Kelompok intelektual yang terus berdiam dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaannya. Ketika Hitler mulai membuas maka kelompok inge school berkata tidak. Mereka walaupun masih muda, telah berani menentang pemimpin-pemimpin gang-gang bajingan. Bahwa mereka mati, bagiku bukan soal. Mereka telah memenuhi panggilan seorang pemikir. Tidak ada indahnya (dalam arti romantik) penghukuman mereka, tetapi apa yang lebih puitis selain bicara tentang kebenaran,
Generasi kita ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengacau. Generasi kita yang menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua. Kitalah yang dijadikan generasi yang akan memakmurkan Indonesia

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, yang tersial adalah yang berumur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda. 
Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. 
Bagiku sendiri, politik adalah barang yang paling kotor, lumpur-lumpur yang kotor, Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.
Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.
Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan. Apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan, sejarah tidak akan lahir? 
Perasaan ‘sayang’ yang amat kuat menguasai saya. Saya ingin memberikan sesuatu rasa ‘cinta’ pada semua manusia, anjing-anjing di jalanan, mungkin pula pada semuanya. 
Apakah yang lebih tidak adil selain daripada mendidik sebagian kecil anak-anak orang kaya dan membiarkan sebagian besar rakyat miskin tetap bodoh? 

Saya tak tahu mengapa, saya merasa agak melancholic malam ini. Mungkin karena terlalu lama tidur siang. Saya melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas Jakarta dengan ‘warna-warna’ yang baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam suatu kombinasi wajah kemanusiaan. Semua terasa mesra tapi kosong. Seolah-olah saya merasa diri saya lepas. 
Aku pesimistis sekali pada dunia. Aku cinta pada anak-anak, pada binatang-binatang, rakyat yang sabar dan patuh ditindas. Tapi di samping itu, manusia kejam sekali. Lihatlah ada peperangan, sengsara, penipuan, perbudakan. 

Kita nggak mungkin bisa hidup bebas begini kalau bukan karena melawan. Soekarno, Hatta, Syahrir, mereka semua berani memberontak dan melawan. Mereka berani melawan semua kesewenang-wenangan.
Di Indonesia hanya ada dua pilihan. Menjadi idealis atau apatis. Saya sudah lama memutuskan harus menjadi idealis sampai batas sejauh-jauhnya. Kadang saya takut apa jadinya saya kalau saya patah-patah….
Pertanyaan pertama yang harus kita jawab adalah: Who am I? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidak-populeran, karena ada suatu yang lebih besar: kebenaran. 
Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis… 

Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar, dan murid bukanlah kerbau.
Tapi sekarang aku berpikir sampai di mana seseorang masih tetap wajar, walau ia sendiri tidak mendapatkan apa-apa. seseorang mau berkorban buat sesuatu, katakanlah, ide-ide, agama, politik atau pacarnya. Tapi dapatkah ia berkorban buat tidak apa-apa.
Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi 
Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.
Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia.
Makhluk kecil kembalilah. Dari tiada ke tiada. Berbahagialah dalam ketiadaanmu.

Saya mimpi tentang sebuah dunia dimana ulama, buruh, dan pemuda bangkit dan berkata, “stop semua kemunafikan ! Stop semua pembunuhan atas nama apapun.. dan para politisi di PBB, sibuk mengatur pengangkatan gandum, susu, dan beras buat anak-anak yang lapar di 3 benua, dan lupa akan diplomasi.
Tak ada lagi rasa benci pada siapapun, agama apapun, ras apapun, dan bangsa apapun..dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.” 
Aku kira dan bagiku itulah kesadaran sejarah. Sadar akan hidup dan kesia-siaan nilai.
Dunia ini adalah dunia yang aneh. Dunia yang hijau tapi lucu. Dunia yang kotor tapi indah. Mungkin karena itulah saya telah jatuh cinta dengan kehidupan. Dan saya akan mengisinya, membuat mimpi-mimpi yang indah dan membius diri saya dalam segala-galanya. Semua dengan kesadaran. Setelah itu hati rasanya menjadi lega.

Bagi saya kebenaran biarpun bagaimana sakitnya lebih baik daripada kemunafikan. Dan kita tak usah merasa malu dengan kekurangan-kekurangan kita.
Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan. 
Saya tidak tahu masa depan saya. Sebagai orang yang berhasil? Sebagai orang yang gagal terhadap cita-cita idealisme? Lalu tenggelam dalam waktu dan usia? Sebagai orang yang kecewa dan lalu mencoba meneror dunia? Atau sebagai orang yang gagal tapi dengan penuh rasa bangga tetap menatap matahari yang terbit? Saya ingin coba mencintai semua. Dan bertahan dalam hidup ini. 
Tugas inteletual bagi saya adalah justru mencari kontak dan mendorong elemen-elemen dalam segala lapisan masyarakat untuk bergerak dan berontak terhadap situasinya. Dan konsekuensi fisik harus berani dihadapi. 
Kalau kau tak sanggup menjadi beringin yang tegak di puncak bukit, jadilah saja belukan, tapi belukan terbaik yang tumbuh di tepi danau. Kalau kau tak sanggup menjadi belukan, jadilah saja rumput, tapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Tidak semua jadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.
 
Saya telah memutuskan bahwa saya akan bertahan dengan prinsip-prinsip saya.
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikkan"




cara mengukur IQ bayi

“Ente gak nyambungan banget sih jadi orang, masa’ baru tadi diomongin sekarang udah lupa. Ujian begitu gampangnya ente kagak bisa..ckckckck”.  “maap gan, IQ ane rendaah” T_T. Hahahahaha. Onengers...kita  pernah kan test IQ, itu loh yang jawab soal dan pilihan buanyaaak buanget sampe kesel. Kalo mau test IQ pasti disuruh maem dulu, biar ntar pas jawab soal kagak jatoh pingsan ato ketiduran. Hehehe kata “test IQ”  mungkin udah biasa kita dengar, disekolah, di kantor, di kampus dan dimana2 biasa ada. nah, tapi pernahkah kalian berpikir seorang bayi punya IQ berapa? Bisakah bayi diukur IQ nya dan bagaimana caranya? Masa’ iya si bayi disuruh pegang pulpen sambil gambar2 sampe kesek kaya kita.. (ketahuan kan IQ ente berapa..hahaha) Hayooo...pasti kalian yang gak pernah kepikiran pas baca artikel saya sekarang lagi “manggut-manggut” sambil bilang ooh...iyaa ya..si tata bener juga. Huahahaha. IQ ente berape sih gan? Oneng banget jadi orang.
Okelah, sini saya kasih inpo lagi seputar IQ pada bayi, biar ente kalo udah punya anak kagak bingung lagi itu anak nanti kalo udah gede jadinya pinter apa enggak. huahahaha
Jakarta, Tes IQ biasanya digunakan untuk mengetes tingkat kecerdasan seseorang dan sudah mulai dilakukan pada anak usia sekolah. Tapi ternyata tes IQ juga bisa dilakukan pada bayi. Bagaimana caranya?

Ada banyak faktor yang dapat menentukan tingginya tingkat kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient) pada anak, antara lain gen, usia ibu saat melahirkan, ASI, mendengarkan musik sejak dalam kandungan dan video pendidikan untuk bayi.

Dengan melakukan tes IQ sejak bayi, orangtua bisa menilai kemampuan kognitif anak sejak dini. Tapi untuk mengukur tingkat kecerdasan yang sebenarnya, orangtua harus menunggu sampai anak mendekati usia sekolah, sekitar 5 tahun.

Dilansir dari Livestrong, berikut beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengukur IQ bayi:

1. Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)
Menurut Brainy Child website, Wechsler Intelligence Scale dapat mengukur kecerdasan anak. Tes Wechsler bisa diberikan untuk anak usia 6 bulan ke atas. Tes ini dapat dilakukan tanpa membaca atau menulis.

Pada tes Wechsler, anak diukur kemampuan pemahaman verbal, penalaran perseptual, pengolahan kecepatan dan memori, antara lain dengan mengumpulkan balok, angka atau gambar dalam pola menurut model atau meminta mengulangi kata-kata yang diucapkan oleh penguji.

WISC digunakan tidak hanya sebagai tes kecerdasan, tetapi juga sebagai alat klinis. Banyak praktisi kesehatan menggunakannya untuk mendiagnosis gangguan hiperaktif (ADHD) dan ketidakmampuan belajar pada

2. Tes IQ Fisher-Price
Perusahaan mainan Fisher-Price mengembangkan tes kecerdasan untuk bayi. Dorothy Einon, komisaris Fisher-Price sekaligus profesor psikologi di University of London mengembangkan tes ini untuk bayi berusia 6 bulan sampai 1 tahun.

Pada tes ini, diberikan 10 pertanyaan untuk orangtua, yang dapat membantu menentukan bagaimana perkembangan kecerdasan bayinya dibandingkan dengan kecerdasan bayi rata-rata.

Dalam tes tersebut, orangtua diminta untuk menilai perilaku bayi, seperti bagaimana bayinya bermain dengan boneka beruang, apakah sang bayi dapat memainkan jenis permainan tertentu dan bagaimana bayi menanggapi jika namanya dipanggil.

3. Bayley Scales of Infant Development (BSID)
Bayley Scales of Infant Development (BSID) secara luas digunakan untuk menilai perkembangan balita. Menurut Healthline.com, BSID digunakan untuk anak-anak dari usia 1 bulan sampai 42 bulan untuk mengukur kemampuan kognitif, motorik (halus dan kasar), bahasa (reseptif dan ekspresif) dan pengembangan perilaku balita.

Bagian kognitif dari tes ini menilai kemampuan seperti ketajaman sensori, memori belajar dan pemecahan masalah, serta vokalisasi dan pembentukan konsep-konsep matematika. Tes ini juga membantu mendiagnosa dan mengobati balita dengan cacat pertumbuhan dan keterbelakangan mental.

Tes ini terdiri dari serangkaian tugas dan permainan yang membutuhkan waktu antara 45-60 menit. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tersebut kemudian akan dikonversi dalam skala nilai dan skor komposit. Skor ini digunakan untuk menentukan kinerja anak.

19 Mar 2013

Kumpulan Puisi Soe Hok Gie

Sebuah Tanya
Akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih selembut dahulu
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku
(Kabut tipis pun turun pelan pelan
di Lembah Kasih, Lembah Mandalawangi
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
Ketika kudekap
Kau dekaplah lebih mesra, Lebih dekat
(lampu-lampu berkelipan di Jakarta yang sepi
Kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
Kau dan aku berbicara
Tanpa kata, tanpa suara
Ketika malam yang basah menyelimuti Jakarta kita)
Apakah kau masih akan berkata
Kudengar derap jantungmu
Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta
(hari pun menjadi malam
Kulihat semuanya menjadi muram
Wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
Dalam bahasa yang kita tidak mengerti
Seperti kabut pagi itu)
Manisku, aku akan jalan terus
Membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
Bersama hidup yang begitu biru
Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah kutahu dimana jawaban itu
Bagai letusan berapi
Membangunkanku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati
From Soe Hok Gie With Love
Hari ini aku lihat kembali
wajah-wajah halus yang keras
yang berbicara tentang kemerdekaan
dan demokrasi
dan bercita-cita
menggulingkan tiran
aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
kawan-kawan
kuberikan padamu cintaku
dan maukah kau berjabat tangan
selalu dalam hidup ini??
(soe hok gie à sinar harapan, 18 agustus 1973)

CINTA
Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berziarah ke Mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu, sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu,
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati disisimu, manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tau
Mari sini, sayangku
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik, dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanam apa-apa
Kita tak pernah kehilangan apa-apa
( Selasa, 11 November 1969 )
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda
Mahluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu
CITA-CITA
Saya mimpi tentang sebuah dunia
Dimana ulama, buruh, dan pemuda,
Bangkit dan berkata, “Stop semua kemunafikan! Semua pembunuhan atas nama apapun!”
Dan para politisi di PBB sibuk mengatur pengangkutan gandum, beras, dan susu
Buat anak-anak yang lapar di tiga benua
Dan lupa akan diplomasi
Tak ada lagi rasa benci pada siapapun, agama apapun, ras dan bangsa apapun
Dan melupakan perang dan kebencian
Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik
Tuhan, saya mimpi tentang dunia tadi
Yang tak pernah akan datang
( Salem, Selasa, 29 Oktober 1968 )
 Kepada pejuang-pejuang lama
Biarlah mereka yang ingin dapat mobil, mendapatnya.
Biarlah mereka yang ingin dapat rumah, mengambilnya.
Dan datanglah kau manusia-manusia
Yang dahulu menolak, karena takut ataupun ragu.
Dan kita, para pejuang lama
Yang telah membawa kapal ini keluar dari badai
Yang berani menempuh gelombang (padahal pelaut-pelaut lain takut)
(kau tentu masih ingat suara-suara dibelakang…”mereka gila”)
Hai, kawan-kawan pejuang lama
Angkat beban-beban tua, sandal-sandal kita, sepeda-sepeda kita
Buku-buku kita ataupun sisa-sisa makanan kita
Dan tinggalkan kenangan-kenangan dan kejujuran kita
Mungkin kita ragu sebentar (ya, kita yang dahulu membina
Kapal tua ini
Di tengah gelombang, ya kita betah dan cinta padanya)
Tempat kita, petualang-petualang masa depan akan
Pemberontak-pemberontak rakyat
Di sana…
Di tengah rakyat, membina kapal-kapal baru untuk tempuh
Gelombang baru.
Ayo, mari kita tinggalkan kapal ini
Biarlah mereka yang ingin pangkat menjabatnya
Biarlah mereka yang ingin mobil mendapatnya
Biarlah mereka yang ingin rumah mengambilnya.
Ayo,,
Laut masih luas, dan bagi pemberontak-pemberontak
Tak ada tempat di kapal ini
 Tentang kemerdekaan
 Kita semua adalah orang yang berjalan dalam barisan
Yang tak pernah berakhir,
Kebetulan kau baris di muka dan aku di tengah
Dan adik-adikku di belakang
Tapi satu tugas kita semua,
Menanamkan benih-benih kejantanan yang telah kau rintis….
Kita semua adalah alat dari arus sejarah yang besar
Kita adalah alat dari derap kemajuan samua;
Dan dalam berjuang kemerdekaan begitu mesra berdegup
Seperti juga perjalanan di sisi penjara
Kemerdekaan bukanlah soal orang-orang yang iseng dan pembosan
Kemerdekaan adalah keberanian untuk berjuang
Dalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya kita
Adalah manusia merdeka
Dalam matinya kita smua adalah
Manusia terbebas.
Mandalawangi-Pangrango
Sendja ini, ketika matahari turun
Ke dalam djurang-djurang mu
Aku datang kembali
Ke dalam ribaanmu, di dalam sepimu
Dan dalam dinginnya.
Walaupun setiap orang berbitjara
Tentang manfaat dan guna
Aku bicara terima kau dalam keberadaanmu
Seperti kau terima daku.
Aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepi
Sungaimu adalah njanjian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta.
Malam itu ketika dingin dan kebisuan
Menjelimuti mandalawangi
Kau datang kembali
Dan bitjara padaku tentang kehampaan semua.
“hidup adalah soal keberanian,
Menghadapi jang tanda tanja
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, dan hadapilah.
Dan antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun jang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu,
Melampaui batas-batas djurangmu
Aku tjinta padamu Pangrango
Karena aku tjinta pada keberanian hidup
 Hidup
Terasa pendeknya hidup memandang sejarah
Tapi terasa panjangnya karena derita
Maut, tempat penghentian terakhir
Nikmat datangnya dan selalu diberi salam
“Merasa seneng jadi landa (belanda)
Kami adalah landa berpangkat kopral
Ini dibawah asuhan sapiteng, kapiten kok sapiteng
Ini saya mengatur sodat-sodat tidak pokro kabeh,
Semua walanda purik kabeh, tinggal aku thok,
Ini mana kapten kok tidak datang, ini kapten lali po piye?”

“Merasa seneng menjadi aktivis
Kami adalah aktivis berpangkat kopral
Ini dibawah asuhan aktivis reformasi lanjutkan,
Berkelanjutan kok lanjutkan
Ini saya mengatur saudara-saudara aktivis yang sudah
Muak dan bosan dengan ideology dan kemiskinannya
Semua aktivis melacur, tinggal aku aktivis yang belum di sunat
Ini mana kaptennya aktivis kok belum datang, lupa atau gimana?”

“Akhir-akhir ini saya selalu berpikir,
Apa gunanya semua yang saya lakukan ini.
Saya menulis, melakukan kritik kepada banyak orang…
Makin lama semakin banyak musuh saya dan
Makin sedikit orang yang mengerti saya.
Kritik-kritik saya tidak mengubah keadaan.
Jadi, apa sebenarnya yang saya lakukan…
Kadang-kadang saya merasa sungguh kesepian.”
(Soe Hok Gie)
“how many times must a man turn his head
And pretend that he just doesn’t see
How many ears should a man do possess
Before he can hear people cry
How many deaths must taka place till he knows
That too many people have die”
(lagu – blowing in the wind)
Referensi :
Rifai, Muhammad. Soe Hok Gie : Biografi Sang Demonstran 1942 – 1969. Jogjakarta : Garasi House of Book, 2010.